SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA DAN SILAHKAN MEMBACA...!!!!!

Selasa, 07 Mei 2013

MATA KULIAH TEKNOLOGI PENDIDIKAN

A. LANDASAN FALSAFAH TEKNOLOGI PENDIDIKAN (TP)

Berdasarkan tinjauan dari falsafah ilmu, maka TP sebagai suatu pengetahuan mempunyai tiga bagian yang merupakan tiang penyanggah tubuh pengetahuan yang didukungnya.

Yang pertama, ontologi (yang berkaitan dengan pertanyaan “apa”) merupakan landasan untuk menetapkan ruang lingkup bentuk dan penafsiran tentang hakikat realitas dari objek telaah TP itu sendiri. Pada komponen ini pembahasannya tentang:

  1. sumber belajar (berupa buku), orang, media yang digunakan, pesan (isi pengetahuan), cara penyampaian pesan, serta lingkungan dimana pendidikan itu berlangsung.
  2. Pengembangan sumber-sumber tersebut, baik secara konseptual, maupun secara faktual;
  3. Perlu adanya pengelolaan dalam kegiatan pengembangan, maupun sumber-sumber untuk belajar.

Kedua, epistemologi (berkaitan dengan pertanyaan “bagaimana”) merupakan dasar tentang cara bagaimana tiap-tiap materi pengetahuan akan diperoleh dan disusun menjadi suatu tubuh pengetahuan yang utuh, serta bagaimana cara pemecahan tiap-tiap masalah dalam pendidikan. Dalam bagian ini dibahas tentang:

  1. Teori, model, konsep, dan prinsip dari ilmu pendidikan, komunikasi, ilmu perilaku, dan ilmu lainnya digabung secara sistematik dan sistemik untuk hasil yang optimal.
  2. Upaya pemecahan seluruh masalah belajar yang dilakukan dengan menganalisis masalah, merancang, memproduksi, memanfaatkan, menilai, memperbaiki dan mengelola keseluruhan proses kegiatan secara terintegrasi. Pendekatan yang dilakukan dalam bagian ini:


  • 1. Masalah belajar dikelola secara simultan
  • 2. Terintegrasi
  • 3. Sinergis.

Ketiga, aksiologi (berkaitan dengan pertanyaan “untuk apa” TP itu ada) merupakan landasan dalam menggunakan pengetahuan yang telah diperoleh dan disusun, hal ini lebih banyak bicara tentang tata nilai dan kegunaan potensi dari TP. Adapun kegunaan potensial dari TP meliputi:

  1. Perluasan dan pemerataan kesempatan belajar,
  2. Meningkatkan mutu pendidikan,
  3. Penyempurnaan sistem pendidikan,
  4. Peningkatan partisipasi masyarakat,
  5. Penyempurnaan pelaksanaan interaksi antara pendidikan dan pembangunan.


B. DEFINISI TP DARI TAHUN 1920 -1994


1. Definisi Tahun 1920
Definisi teknologi pendidikan pada awal tahun 1920 dipandang sebagai media. Pandangan ini terbentuk ketika pertama kali media pendidikan diproduksi. Media ini, digunakan sebagai media pembelajaran visual (berupa film, gambar dan tampilan yang dapat menampilkan pelajaran) yang mulai ramai pada tahun 1920. Pandangan ini berlanjut sampai 1950.



2. Definisi 1963
Di tahun 1963, definisi teknologi pendidikan digambarkan bukan hanya sebagai sebuah media, melainkan didefinisikan sebagai suatu proses. Contohnya Finn (1960) mengatakan bahwa teknologi pendidikan harus dipandang sebagai suatu cara untuk melihat masalah pendidikan dan menguji kemungkinan solusi dari masalah tersebut. Sedangkan Lumsdaine (1964) mengatakan bahwa teknologi pendidikan dapat dijadikan aplikasi ilmu pengetahuan pada praktek pendidikan.Hal ini merupakan suatu hal yang berangkat dari pandangan “tradisional” terhadap teknologi pendidikan. Definisi kini lebih memusat pada desain pembelajaran dan penggunaan media sebagai pengendalian proses belajar. Lebih dari itu pengertian kini lebih menganalisa serangkaian langkah-langkah penerapan, perancangan, dan penggunaan. Langkah-langkah ini mencakup perencanaan, produksi, pemilihan, pemanfaatan, dan manajemen. Perubahan disini mencerminkan bahwa, bagaimana lingkungan dan kemajuan zaman dapat mengubah sebuah definisi dan praktek dari teknologi pendidikan.



3. Definisi 1970
Definisi ini dikeluarkan oleh Komisi Pengawas Teknologi Pendidikan yang dibentuk dan dibiayai oleh pemerintah AS pada Tahun 1970. Komisi ini dibentuk untuk menguji permasalahan dan manfaat potensial yang berhubungan dengan teknologi pendidikan di sekolah-sekolah. Teknologi pendidikan adalah suatu cara yang sistematis dalam mendesain, melaksanakan, dan mengevaluasi proses keseluruhan dari belajar dan pembelajaran dalam bentuk tujuan pembelajaran yang spesifik, berdasarkan penelitian dalam teori belajar dan komunikasi pada manusia dan mengunakan kombinasi sumber-sumber belajar dari manusia maupun non manusia untuk membuat pembelajaran lebih efektif. Jadi menurut konsep ini tujuan utama teknologi pembelajaran adalah membuat agar suatu pembelajaran lebih efektif. Sejak tahun 1970an, sudah ada pandangan bahwa manusia (dalam hal ini guru) bukanlah satu-satunya sumber belajar.



4. Definisi 1977
Teknologi Pendidikan adalah proses kompleks yang terintegerasi meliputi orang, prosedur, gagasan, sarana dan organisasi untuk menganalisa masalah dan merancang. Melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah dalam segala aspek belajar manusia.



5. Definisi 1994
Definisi ini menegaskan bahwa adanya lima dominan teknologi pembelajaran, yaitu kawasan desain, kawasan pengembangan, kawasan pemanfaatan, kawasan pengelolaan, dan kawasan penilaian baik untuk proses maupun sumber belajar. Definisi ini menggaris bawahi dua praktek yaitu penggunaan media untuk tujuan pendidikan dan penggunaan prosedur desain pembelajaran yang sistematis.



6. Definisi 2004
Definisi Teknologi Pendidikan years 2004 Yang disusun Oleh Dewan Manajemen Definisi Dan terminologi Asosiasi Komunikasi dan Teknologi Pendidikan (AECT): Teknologi pendidikan adalah studi dan praktek etis fasicilitating pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan menciptakan, menggunakan dan mengelola proses teknologi yang tepat dan sumber daya.


C. DEFINISI TP SESUAI PEMAHAMAN PRIBADI

Teknologi Pendidikan adalah segala upaya yang dilakukan dalam rangka memudahkan tercapainya tujuan pendidikan. Upaya tersebut meliputi perancangan sistem pendidikan, pengelolaan, penggunaan sumber belajar, pengembangan dan evaluasi. Jadi dalam hal ini TP tidak hanya berkaitan dengan hal-hal yang bersifat fisik (media pendidikan), melainkan kombinasi antara media (audio-visual) dan proses yang dilakukan. Atau dengan kata lain TP adalah perpaduan hartech dan softtech yang orientasinya agar peserta didik dapat dengan mudah memahami setiap materi pengetahuan yang diajarkan.

D. PENJELASAN TENTANG KAWASAN DOMAIN TP


1. Domain Desain
Desain adalah proses spesifikasi berbagai kondisi belajar. Tren dan isu Domain desain berkisar antara penggunaan sistem pengajaran tradisional, aplikasi teori belajar terhadap desain dan dampak teknologi baru terhadap proses desain. Domain desain ini mencakup:

  • Rancangan Sistem Pengajaran, berisi tentang:

  1. Teori Pengajaran dan Penelitian Belajar-Mengajar,
  2. Teori Komunikasi dan Penelitian Persepsi-Perhatian,

  • Rancangan Pesan/ Bahan Ajar, berisi tentang Perencanaan Pengolahan bentuk Fisik bahan ajar,
  • Strategi Pengajaran, berisi tentang Bagaiman Menentukan pilihan dan perpaduan peristiwa serta kegiiatan dalam sebuah pelajaran, dan
  • Karakteristik Pelajar. berisi tentang pengalaman (latar belakang) pelajar yang berdampak pada efektifitas proses belajar.

2. Domain Pengembangan
Pengembangan adalah proses usaha menjabarkan spesifikasi desain ke bentuk-bentuk fisik, misalnya: materi pelajaran yang dikembangkan melalui media belajar buku-buku pegangan, alat pelajaran/ peraga audio, visual atau audio-visual. Tren dan isu dalam teknologi percetakan dan audio-visual termasuk menumbuh kembangkan minat terhadap kompleksitas desain teks dan gambar serta penggunaan warna untuk memperindah tampilannya.

  • Teknologi Percetakan, yang berisi tentang aneka cara produksi dan penyampaian bahan, misanya buku-buku, dan bahan-bahan visual tertentu teristimewa melalui prose cetak mekanik atau forografis.
  • Teknologi Audio-Visual, yang berisi tentang cara produksi dan penyampaian ajar menggunakan mesin mekanik maupun elektronik untuk menampilkan pesan/bahan ajar yang perlu dilihat sekaligus didengar.
  • Teknologi Berbasis Komputer, yang berisi cara produksi dan penyampaian bahan ajar yang menggunakan sumber-sumber berbasis prosesor mikro (computer-chips).
  • Teknologi Integral, yang berisi tentang cara produksi dan penyampaian bahan ajar yang menggunakan serangkaian bentuk media dibawah kendali komputer.

3. Domain Perlengkapan
Domain ini mungkin merupakan hal yang paling pelik dan berliku-liku dibandingkan domain lain dalam Teknologi Pembelajaran. Dalam domain inilah digeluti segala hal tentang pendayagunaan media instruksional yang baik untuk mencapai tujuan pengajaran, termasuk urusan pelembagaan serta kebijakan dan peraturan yang dapat mendukung atau sebaliknya menghambat. Domain perlengkapan merupakan bagian usaha mendayagunakan proses dan sumber belajar untuk mencapai tujuan pengajaran. Tren dan isu domain perlengkapan sering berpusat pada kebijakan dan peraturan yang berpengaruh terhadap pendayagunaan, penggabungan, implementasi dan pendayagunaan. Yang termasuk dalam domain ini adalah:

  • Pendayagunaan media, yang berisi tentang pendayagunaan sistematika proses belajar melalui analisis terhadap peserta didik, pemilihan media dan bahan, penggunaan media dan bahan, partisipasi yang dibutuhkan dari pelajar, evaluasi dan peninjauan ulang.
  • Penggabungan Penemuan, yang berisi tentang proses komunikasi dengan serangkaian strategi yang terencana untuk memilih berbagai penemuan baru - khususnya di bidang teknologi komunikasi - yang dapat mendukung usaha kolektif pencapaian tujuan.
  • Implementasi dan Pelembagaan, implementasi adalah penggunaan bahan pengajaran atau strategi dalam situasi nyata (bukan simulasi), pelembagaan adalah tindak lanjut penggunaan rutin berbagai penemuan di bidang struktur dan budaya suatu organisasi. Ini juga merupakan usaha menyesuaikan penggunaan media dengan perubahan organisasi sejauh diperlukan agar tidak terjadi tumpang tindih dan dapat meminimalisir dampak negatif pendayagunaan media penemuan baru.
  • Kebijakan dan Peraturan, yang berisi rangkaian peraturan/perundang-undangan dan tindakan masyarakat beserta pihak-pihak yang berdampak pada penggabungan dan pendayagunaan teknologi pembelajaran. Domain ini mengusahakan berbagai kebijakan dan peraturan yang selaras dan seimbang dengan usaha-usaha pendayagunaan media teknologi pembelajaran, meliputi perilaku politik penguasa, pengembangan organisasi, prinsip-prinsip etika, sosiologi dan ekonomi.



4. Domain Pengelolaan
Konsep Pengelolaan merupakan bagian integral dari kawasan/ kajian teknologi pembelajaran dan peranan para ahli teknologi pembelajaran. Domain ini meliputi:

  • Pengelolaan Proyek, yaitu: Perencanaan, Pemantauan dan Pengawasan terhadap desain pembelajaran dan proyek-proyek pengembangan.
  • Pengelolaan Sumber Daya, yaitu: perencanaan, pemantauan dan pengawasan terhadap dukungan sistem dan pelayanan sumber-sumber belajar. Pengelolaan bidang ini sangat penting karena menyangkut orang, anggaran, pasokan, waktu, fasilitas dan sumber-sumber teknologi pendidikan.
  • Pengelolaan Sistem Penyampaian, yaitu: perencanaan, pemantauan dan pengawasan metode pembagian bahan pengajaran yang terorganisasi sebagai kombinasi media dan metode penggunaan yang diabdikan pada informasi pembelajaran bagi pelajar.
  • Pengelolaan Informasi, berisi: perencanaan, pemantauan dan pengawasan terhadap penyimpanan, penyebaran dan pengolahan informasi untuk menyediakan sumber-sumber belajar.

5. Domain Evaluasi

Evaluasi merupakan proses menentukan kesesuaian antara materi pelajaran dan proses belajar. Evaluasi dimulai dengan analisis problem yang merupakan langkah awal penting dalam pengembangan dan evaluasi isi pelajaran karena tujuan dan kendalanya diklarifikasi selama langkah ini dilaksanakan. Domain ini berkaitan dengan:

  • Analisis masalah, yang berisi tentang menentukan asal-usul dan batasan problem dengan menggunakan pengumpulan informasi dan strategi pengambilan keputusan.
  • Pertumbuhan Reformasi kriteria, yaitu tentang Penggunaan berbagai teknik untuk menentukan tingkat penguasaan peserta didik terhadap isi pelajaran yang belum terinci.
  • Evaluasi Formatif, yaitu tentang pengumpulan informasi tentang kesesuaian dan menggunakan informasi itu sebagai dasar pengembangan selanjutnya.
  • Evaluasi Sumatif, yaitu berisi pengumpulan informasi tentang kesesuaian menggunakannya untuk menentukan keputusan tentang perlengkapan.



*Dari berbagai sumber..

Tidak ada komentar :

Posting Komentar