SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA DAN SILAHKAN MEMBACA...!!!!!

Senin, 13 Mei 2013

MAKALAH TEKNOLOGI PENDIDIKAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teknologi adalah salah satu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam masa yang serba maju ini dan teknologi akan semakin berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan dengan timbul banyaknya kebutuhan-kebutuhan dalam kehidupan manusia.
Kemajuan teknologi tidak hanya dimanfaatkan dalam bidang ekonomi, politik ataupun industri akan tetapi juga pada bidang pendidikan, lebih-lebih pada pendidikan agama Islam. Karena teknologi dapat diterapkan dalam berbagai aspek pendidikan, seperti dalam aspek pengembangan, aspek penerapan dan juga aspek penilaian.
Teknologi pendidikan adalah sebuah konsep yang sangat kompleks dan memiliki definisi yang kompleks pula. Bilamana kita berfikir tentang Teknologi Pendidikan, kita dapat memikirkannya dalam tiga cara yaitu sebagai konstruksi teoritik, sebagai bidang garapan dan sebagai profesi. Agar kita dapat mendefinisikan sebagai tiga cara tersebut maka kita hendaknya terlebih dahulu menganalisis masing-masing cara tersebut sehingga kita dapat secara benar mendefinisikan Teknologi Pendidikan sesuai dengan cara yang seharusnya. Ketiga cara tersebut adalah :
1. sebagai konstruk teoritik (theoretical construct)
Sebuah abstraksi yang mencakup serangkaian ide dan prinsip tentang cara bagaimana pendidikan dan pembelajaran harus dilaksanakan dengan menggunakan teknologi
2. sebagai bidang garapan
Aplikasi ide-ide dan prinsip-prinsip teoritik untuk memecahkan masalah-masalah konkret dalam bidang pendidikan dan pembelajaran.Bidang tersebut meliputi teknik-teknik yang digunakan, aktivitas yang dikerjakan, informasi dan sumber yang digunakan, dan klien yang dilayani oleh para pelaksana dalam bidang tersebut.
3. Sebagai profesi
Suatu kelompok pelaksana tertentu yang diorganisasikan memenuhi criteria tertentu, memiliki tugas-tugas tertentu dan bergabung untuk membentuk bagian tertentu dari bidang tersebut.Tidak satu pun dari tiga perspektif tersebut yang lebih betul atau lebih baik, masing-masing merupakan cara yang berbeda dalam memandang hal yang sama.
Oleh karena itu, definisi Teknologi Pendidikan yang disajikan di sini akan mengemukakan pengertian Teknologi Pendidikan dari ketiga perspektif tersebut secara keseluruhan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Apa yang di maksud dengan teknologi pendidikan (TP)sebagai konstruk teoritik?
2. Apa yang dimaksud dengan TP sebagai bidang garapan?
3. Apa yang dimaksud dengan TP sebagai sebuah profesi?


BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Teknologi Pendidikan
Mengenai masalah definisi teknologi pendidikan tidaklah berbeda dengan teknologi pembelajaran, yang mana sama-sama berharap akan lebih berhasilnya sebuah proses pendidikan atau pembelajaran.Dalam mendefinisikan teknologi pembelajaran ada beberapa pendapat diantaranya adalah:
Yang pertama, teknologi pembelajaran adalah penerapan secara sistematik strategi dan teknik yang diambil dari konsep ilmu perilaku dan ilmu yang bersifat fisik, serta pengetahuan lain untuk keperluan pemecahan masalah pembelajaran.
Yang kedua, teknologi pembelajaran adalah pengembangan, penerapan dan penilaian system-sistem, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar manusia.
Yang ketiga, teknologi pembelajaran adalah pemikiran yang sistematis tentang pendidikan, penerapan, metode problem solving dalam pendidikan, yang dapat dilakukan dengan alat-alat komunikasi modern, juga tanpa alat-alat itu.
Yang keempat, suatu cara atau suatu metode yang digunakan oleh seorang pendidik dalam mengarahkan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan baik menggunakan alat media atau disebut hardware maupun yang lebih penting dari itu yaitu software, sehingga dalam mendidik peserta didik mereka dapat menerima materi yang diberikan oleh pendidik dengan rasa senang bukan terpaksa.
Yang kelima, teknologi pembelajaran adalah suatu komunikasi yang sangat pesat yang dimanfaatkan dalam pendidikan, adapun dalam berkomunikasi yang diutamaka adalah media komunikasi yang berupa alat-alat teknologi atau disebut hardware.
Yang keenam, menurut Prof. Dr. Yusuf, Hadi Miarso, bahwa teknologi berasal dari kata techne yang artinya adalah seni, cara, metode dan kreatifitas yang ditempuh oleh seorang pendidik dalam mentrasfer pengetahuan kepada peserta didik. Dalam kata lain bahwa seorang guru harus mempunyai cara-cara ataupun keahliannya dalam mendidik peserta didik.

B. Teknologi Pendidikan sebagai Konstruk Teoritik
Memandang TP sebagai konstruk teoritik (theoretical construct) memberikan dasar paling pokok untuk sebuah definisi.
Definisi “teori” yang kita kenal sebagai lawan kata “praktik” mempunyai arti berupa prinsip atau serangkaian prinsip yang menerangkan sejumlah hubungan antara berbagai fakta dan meramalkan hasil-hasil berdasar atas fakta-fakta ini.
Sedang TP merupakan proses yang kompleks dan terpadu untuk mencakup orang, prosedur, ide, peralatan dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan masalah yang berkenaan dengan semua aspek belajar.
Sehingga TP sebagai konstruk teoritik adalah sebuah abstraksi yang mencakup serangkaian ide dan prinsip tentang cara bagaimana pendidikan dan pembelajaran harus dilaksanakan dengan menggunakan teknologi.
Semua bentuk teknologi adalah system yang diciptakan oleh manusia untuk suatu tujuan tertentu yang pada intinya adalah mempermudah manusia dalam meperingan usahanya, meningkatkan hasilnya dan menghemat tenaga serta sumber daya yang ada. Teknologi pada hakikatnya adalah bebas nilai, namun dalam penggunaannya akan sarat dengan aturan dan estetika. Penggunaan teknologi dalam pendidikan ini diperlukan antara lain untuk menjangkau peserta didik, melayani sejumlah besar dari sejumlah besar dari mereka yang belum mendapat kesematan belajar dan sebagainya. Untuk mengatasi keterbatasan-keterbatasan dalam belajar dan sebagainya.Bantuan teknologi kepada manusia memungkinkan manusia untuk memahami tumbuhnya masyarakat teknologi yang kompleks pula.
TP sebagai konstruk teoritik memiliki karakteristik antara lain: ada suatu gejala yang diamati, teori yang mendefinisikan bersifat menjelaskan suatu fenomena yang ada, teori bersifat memberikan oriantasi terhadap fakta yang diteliti mensistematisasikan, teori bersifat mengidentifikasikan suatu masalah dan sifatnya memprediksi sesuatu. Karakteristik ini dapat dijadikan patokan bagi kita apakah definisi TP telah memenuhi karakteristik sebagai konstruk teoritik. Menurut Miarso, bahwa untuk mendefinisikan TP sebagai konstruk teoritik hanya diperlukan satu karakteristik yaitu satu kesatuan teori intelektual yang selalu dikembangkan melalui kegiatan penelitian.
TP sebagai konstruk teori mencakup serangkaian ide dan prinsip tentang bagaimana cara pendidikan dan pembelajaran harus dilaksanakan dengan menggunakan teknologi. Suatu prinsip umum yang didukung oleh data sebagai penjelasan terhadap sekelompok gejala atau suatu pernyataan tentang hubungan yang berlaku terhadap sejumlah fakta. Suatu prinsip atau serangkaian prinsip yang menerangkan hubungan antara berbagai fakta dan meramalkan hasil baru berdasarkan fakta tsb.
TP adalah proses kompleks yang terintegrasi meliputi orang, prosedur, gagasan, sarana dan organisasi untuk menganalisis masalah dan merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah dalam segala aspek belajar manusia ( AECT, 1977 ).
Karakteristik Teori adalah : adanya gejala yang belum dipahami, menjelaskan (mengapa dan bagaimana), rangkuman tentang apa yang telah diketahui, memberikan orientasi fakta yang diteliti, mensistematiskan, mengklasifikasi, menghubungkan gejala, mengidentifikasi kesenjangan, melahirkan strategi untuk keperluan riset, dan memprediksi.Teknologi pendidikan adalah suatu proses terpadu yang melibatkan orang, prosedur, gagasan, peralatan, dan organisasi untuk menganalisa masalah-masalah pendidikan dan cara pemecahan, mengimplemintasikan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah yang berkenaan dengan semua aspek belajar manusia. Pemecahan masalah dalam teknologi pendidikan adalah bagaimana sumber belajar itu didesain, dipilih dan digunakan untuk menciptakan kegiatan belajar.

C. Teknologi Pendidikan sebagai Bidang Garapan
Pada dasarnya setiap manusia memerlukan belajar, dan belajar berlangsung seumur hidup, di mana saja dan kapan saja. Sedangkan lingkungan kita senantiasa berubah, sumber-sumber terkadang terbatas dan perkembangan teknologi mulai tumbuh di masyarakat dan sebagainya. Gejala-gejala tersebut merupakan gejala yang belum digarap dengan baik. Menurut Miarso, bahwa ada gejala-gejala”
  • Adanya sejumlah orang yang belum terpenuhi kesempatan belajarnya baik yang diperoleh melalui suatu lembaga khusus, maupun yang dipeeroleh secara mandiri.
  • Adanya berbagai sumber yang telah tersedia maupun direkayasa tetapi belum dapat dimanfaatkan untuk keperluan belajar.
  • Perluadanya suatu usaha khusus yang terarah dan terencana untuk menggarap sumber-sumber tersebut agar dapat terpenuhi hasrat belajar.
  • Perlu adanya pengelolaan atas kegiatan khusus daslam mengembangkan dan memanfaatkan sumber belajar tersebut secara efektif, efisien dan selaras.

TPsebagai bidang garapan merupakan aplikasi dari ide dan prinsip teoritik untuk memecahkan masalah kongkrit dalam bidang pendidikan dan pembelajaran (teknik yang digunakan, aktivitas yang dikerjakan, informasi dan sumber yang digunakan dan klien yang dilayani).Lingkungan kegiatan yang merangkum komponen konsep, ketrampilan dan prosedur serta memadukannya dalam bentuk aplikasi baru.
Ada tiga persyaratan atau karakteristik tambahan pada bidang garapan yaitu :teknik intelektual, yaitu pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah, aplikasi praktis yaitu usaha untuk merealisasikan atau mengoperasionalkan pikiran, ide dan proses sehingga menghasilkan produk yang dapat dilihat, dan keunikan bidang garapan yaitu harus ada karakteristik khusus yang tidak dijumpai pada bidang lain.
  1. Teknik Intelektual, adalah pendekatan yang digunakan oleh seseorang dalam mencari pemecahan masalah. Teknologi pendidikan memiliki satu cara dalam pemecahan masalah. Tiap fungsi pengembangan dan manajemen mempunyai teknik tersendiri yang berkaitan dengannya. Teknik tersendiri dari teknologi pendidikan adalah lebih dari jumlah bagian-bagiannya. Teknik itu melibatkan perpaduan sistematik masing-masing teknologi dari fungsi-fungsi tersebut dan saling keterhubungannya dalam satu proses terpadu dan kompleks untuk mengadakan analisi keseluruhan masalah-masalah dan kemudian menciptakan metode-metode pemecahan baru. Teknologi ini menghasilkan suatu akibat sinergistik, dengan menghasilkan keluaran-keluaran diluar dugaan berbeda jika didasarkan pada unsur-unsur yang bekerja secara terpisah dan sendiri-sendiri. Teknik intelektual yang asli itu merupakan suatu yang khas dari teknologi pendidikan dan tidak ada bidang lain yang mempergunakannya.
  2. Aplikasi praktis, mencakup usaha merealisasikan atau mengoperasionalkan fikiran, ide dan proses. Aplikasi itu menghasilkan produk yang dapat dilihat. Sebagai contoh seorang benar-benar melaksanakan eksperimen ilmiah atau melaksanakan kegiatan pengembangan instruksional sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditentukan dalam mengaplikasikan teknik intelektual. Kecuali itu aplikasi praktis menunjukkan bagaimana teknik intelektual itu dioperasionalkan dalam konteks strutur organisasi dan institusi dimana bidang garapan itu beroperasi.
  3. Keunikan, berhubung definisi tersebut menunjukkan bahwa suatu bidang garapan memadukan teknik intelektual dan aplikasi praktis yang diidentifikasi oleh definisi tersebut haruslah merupakan hal unik bagi bidang garapan tersebut. Haruslah tercermin karakteristik khusus yang tidak bisa dijumpai pada bidang lain. Jika definisi tersebut dapat mewujudkan adanya teknik intelektual dan aplikasi praktis yang unik, maka bidang garapan yang diidentifikasikan tersebut dengan sendirinya dapat dikatakan unik pula.
  4. Jadi, definisi teknologi pendidikan sebagai bidang garapan, pertama-tama harus mendefinisikannya sebagai konstruk teoritik, kemudian mengidentifikasi teknik intelektual dan aplikasi praktis, serta kesemuanya menunjukkan keunikan bidang garapan teknologi pendidikan.
D. Teknologi Pendidikan sebagai Profesi
Untuk mendefinisikan teknologi pendidikan sebagai profesi, terlebih dulu harus dipenuhi syarat-syarat untuk mendefinisikan bangunan teoritik dan bidang garapan.Selanjutnya definisi tersebut harus mencerminkan semua karakteristik profesi lainnya.
Latihan dan Sertifikasi.Latihan dalam waktu yang lama diperlukan untuk mengembangkan spesialisasi dan teknisi dalam profesi tersebut.Harus ada beberapa ketentuan tentang sifat-sifat latihan, baik melalui peraturan pemerintah maupun melalui suatu sistem akreditasi terhadap lembaga-lembaga latihan yang meliputi sifat dan isi pendidikan profesional, standar sertifikasi, standar dan ketentuan penerimaan calon peserta latihan, serta penempatan.
Standar dan Etika.Perumusan etika menunjukkan bagaimana anggota profesi itu harus bertingkah laku.Seperangkat standar memberikan petunjuk mengenai bahan, peralatan, dan fasilitas yang digunakan oleh orang-orang dalam profesi tersebut.Namum demikian, publikasi kode etik dan buku petunjuk tentang standar itu sendiri tidaklah dapat memberi jaminan apa-apa.Profesionalisasi itu terjadi bilamana dimungkinkan adanya pemaksaan yang kuat untuk melaksanakannya.
Kepemimpinan.Kepemimpinan diperlukan untuk memanfaatkan setepat-tepatnya penemuan-penemuan yang ada sekarang dan melihat kecenderungan di masa mendatang.Namun demikian untuk menghindari keadaan banyaknya inovasi yang ada sekarang yang membuat pusing karena desakan dari luar kita, maka kepemimpinan ini harus datang dari profesi ini sendiri.
Asosiasi dan Komunikasi.Organisasi profesi yang kuat diperlukan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan karakteristik lainnya terutama standar dan etika, kepemimpinan dan latihan.Hanya organisasi yang kuat yang dapat memaksakan dengan sungguh-sungguh aplikasi praktis, standar dan etika.
Pengakuan sebagai profesi.Anggota profesi harus mempercayai adanya profesi dan bahwa mereka menjadi anggotanya.Eksistensi suatu profesi tidak dapat dipercayakan begitu saja kepada para pelaksana.Mereka harus menginginkan berdirinya dan mengakui pentingnya organisasi profesi. Mereka harus benar-benar menyadari akan keanggotaanya dalam organisasi profesi tersebut. Kesadaran ini dimanifestasikan dalam bentuk berdirinya asosiasi, terjelmanya ciri-ciri profesi lainnya dan penghargaan masyarakat umum terhadap para pelaksana bahwa ada organisasi profesi di mana mereka menjadi anggotanya.
Tanggung Jawab Profesi. Tidaklah cukup bahwa suatu profesi itu hanya sekedar menggunakan teknik intelektual untuk diaplikasikan secara praktis.Profesi harus juga mempertanggungjawabkan penggunaan teknik intelektual tersebut.Profesi harus bertanggung jawab atas penggunaan teknik intelektual dalam bekerja di masyarakat.Hendaknya senantiasa diadakan pengkajian tentang nilai kegunaannya dan jika mungkin mengambil sikap yang pasti terhadap masalah-masalah sosial yang dipengaruhi oleh hasil pekerjaan profesi tersebut.
Hubungan dengan profesi lain. Mungkin saja terdapat lebih dari satu profesi yang bekerja dalam bidang garapan teknologi pendidikan ini. Masing-masing profesi ini satu sama lain saling berhubungan baik secara eksplisit maupun implisit dalam beroperasi di bidang garapan tersebut. Hubungan ini harus diketahui, diidentifikasi, dan dikembangkan.
Di dalam profesi TP ada tiga pelaku teknologi pendidikan dan pembelajaran:
a. Ilmuwan: adalah yang berusaha dengan pengembangan prinsip dan teori.
b. Teknolog: adalah yang berurusan dengan penggunaan prinsip dan teori yang dihasilkan iluwan untuk mengembangkan prosedur.
c. Teknisi: adalah yang menggunakan prosedur yang dikembangkan oleh teknolog untuk menciptakan sesuatu.
Sehingga TP merupakan suatu profesi yang terdiri dari upaya terorganisasi untuk implementasi teori, metode, berpikir kritis, analisis, logis, sistematis berikut aplikasinya.Dengan demikian maka definisi TP sebagai satu bidang teori, bidang garapan dan suatu profesi adalah kongruen, artinya yang satu merupakan kelanjutan dari sebelumnya.


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

  1. Secara garis besar, Teknologi Pendidikan dapat didefinisikan sebagai suatu cara atau metode yang sistematis yang diharapkan nantinya peserta didik dapat menerima materi pendidikan dengan lebih baik, dengan rasa senang, tanpa ada paksaan dan lebih mudah dalam memahami materi tersebut.
  2. TP sebagai konstruk teoritik adalah sebuah abstraksi yang mencakup serangkaian ide dan prinsip tentang cara bagaimana pendidikan dan pembelajaran harus dilaksanakan dengan menggunakan teknologi.
  3. TP sebagai bidang garapan merupakan aplikasi dari ide dan prinsip teoritik untuk memecahkan masalah kongkrit dalam bidang pendidikan dan pembelajaran (teknik yang digunakan, aktivitas yang dikerjakan, informasi dan sumber yang digunakan dan klien yang dilayani). Lingkungan kegiatan yang merangkum komponen konsep, ketrampilan dan prosedur serta memadukannya dalam bentuk aplikasi baru.
  4. TP sebagai suatu profesi adalah upaya terorganisir untuk implementasi teori, metode, berpikir kritis, analisis, logis, sistematis berikut aplikasinya dalam bidang pendidikan tentunya.



DAFTAR PUSTAKA
AECT, Defenisi Teknologi Pendidikan : Satuan Tugas Defenisi Dan Terminologi, Jakarta: Rajawali Press, 1977
Arif AM, Mohammad, Teknologi Pendidikan, Kediri: STAIN Kediri Press, 2010
Idris,Husni,Teknologi Pendidikan, Manado: STAIN Manado, 2010
Miarso,Yusuf Hadi,Menyemai Benih Teknologi Pendidikan,Jakarta:Fajar Interpratama Offset Kerja sama dengan Pustekkom Diknas, 2004
Miarso, Makalah “Kontribusi Teknologi Pendidikan dalam Pembangunan Pendidikan“. Makalah disampaikan dalam Seminar Intenasional & Temu Ilmiah FIP/JIP se-Indonesia, Manado., 2007.
Nasution, Teknologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2008
Uno, Hamzah B, Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2009
http://hendrath-jmr.blogspot.com/2009/10/teknologi-pendidikan-sebagai-konstruk.html.
http://ricky-diah.blogspot.com/2011/11/makalah-teknologi-pendidikan.html.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar